Kamis, 01 Agustus 2013

Hand Out Hiperemesis Gravidarum


 Hand Out Hiperemesis Gravidarum
MATAKULIAH : ASKEB IV ( PATOLOGI)
TOPIK : PENYULIT KEHAMILAN PADA TRIMESTER I
SUB TOPIK : HIPEREMESIS GRAVIDARUM
WAKTU : 30 Menit

OBYEKTIF PRILAKU SISWA
Setelah topik ini dibahas mahasiswa mampu :
  • Menjelaskan pengertian Hiperemesis Gravidarum dengan benar
  • Menjelaskan etiologi hiperemesis gravidarum dengan benar
  • Membedakan tingkatan dari Hiperemesis Gravidarum dilihat dari gejala yang timbul dengan benar
  • Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan Hiperemesis dengan benar
REFRENSI
  • Universitas Padjadjran , Fakultas kedokteran. 2003. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi, EGC, Jakarta P. 64
  • Mochtar, Rustam. 1999. Sinopsis Obstetri, EGC, Jakarta, Bab VII. P 195
  • Manuaba, Ida bagus.1999.Ilmu Kebidanan Penyakit kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan, EGC, Jakarta, Bab 5. P 207
Emesis garavidarum (mual dan muntah) pada kehamilan trimester I sering terjadi pada ibu hamil, sebagian besar dapat diatasi, Tetepi ada sebagia ibu hamil tidak dapat mengatasi mual-muntah dan mengalami Hiperemesis Gravidarum yang berkelanjutan sehingga mengangu kehidupan sehari-hari dan menimbulkan kekurangan cairan dan tergangunya keseimbangan elektrolit.
Mual dan muntah berlebihan menyebabkan cairan tubuh makin berkurang, sehingga darah menjadi kental (hemokonsentrasi) yang dapat melambatkan sirkulasi darah yang berarti konsumsi O2 dan makanan ke jaringan berkurang. Kekurangan makannan dan O2 kejaringan akan minimbulkan kerusakan jaringan yang dapat menambah berat keadaan janin dan wanita hamil sehingga memerlukan penanganan yang serius.
Hand out pada topik ini membahas bagaimana langkah-langkah yang harus dilakukan bidan untuk mendeteksi sedini mungkin tanda- tanda dan gejala yang terjadi pada ibu hamil yang mengalami Hiperemesis Gravidarum sehingga pada akhirnya mampu untuk menentukan tindakan yang dilakukan dengan tepat sehubungan dengan tanda dan gejala tersebut.
Yang akan dibahas pada handout ini antara lain :
  1. Pengertian hiperemesis garavidarum
  2. Etiologi hiperemesis gravidarum
  3. Patofisiologi hiperemesis garavidarum
  4. Tingkatan hiperemesis garvidarum dilihat dari gejala yang ditimbulkan
  5. Penatalaksanaan hiperemesis garvidarum
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
PENGERTIAN
Mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil sampai menggangu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya menjadi buruk, karena terjadi dehidrasi.       (Mochtar, Rustam,  1999)
Hiperemesis gravidarum adalah mual-muntah berlebihan segga menimbulkan gangguan aktivitassehari-hari dan bahkan membahayakan hidupnya.                                          (Manuaba, 2001)

ETIOLOGI
  • Sering terjadi pada primigravida, Molahidatidosa, dan kehamilan ganda akibat peningkatan kadar HCG
  • Faktor organik, karena masuknya vili khohoriales dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik
  • Faktor psikologis: Keretakan rumah tangga, kehilangan pekerjaan, rasa takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut memikul tanggung jawab dan sebagainya
  • Faktor endokrin lainnya: hiperteoid, diabetes dll
 Patofisiologi
Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil muda bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik.
1. Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton – asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah.
2. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan karena muntah menyebabkan dehidrasi sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan khlorida darah dan khlorida air kemih turun. Selain itu juga dapat menyebabkan hemokonsentrasi sehingga aliran darah ke jaringan berkurang
3. Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal menambah frekuensi muntah – muntah lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan
4. Selain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung (Sindroma Mallory-Weiss) dengan akibat perdarahan gastro intestinal.
GEJALA DAN TINGKAT
Batasan mual dan muntah berapa banyak tidak ada kesepakatan. Akan tetapi apabila keadaan umum ibu terpengaruh dianggap sebagai hiperemesis
  • Hiperemesis Gravidarum Tingkat I = Ringan
Mual muntah terus menerus menyebabkan penderita lemah, tidak mau makan, berat badan turun dan nyeri pada epigastrium, denyut nadi meningkat, tekanan darah turun, turgor kulit kurang, lidah kering dan mata cekung.
  • Heperemesis Gravidarum Tingkat II = Sedang
Mual dan muntah yang hebat menyebabkan keadaan umum penderita lebih parah, lemah apatis turgor kulit mulai jelek, lidah kering dan kotor, nadi kecil dan cepat, suhu badan naik (dehidrasi), ikterus ringan, berat badan turun, mata cekung, tensi turun, hemokonsentrasi, oliguri dan konstipasi, dapat juga terjadi asetonuria dan nafas keluar bau aseton.
  • Hiperemesis Gravidarum Tingat III = Berat
Keadaan umum buruk , kesadaran sangat menurun, samnolen sampai koma, nadi kecil, halus dan cepat, dehidrasi hebat, suhu badan naik, dan tensi turun sekali, ikterus. Komplikasi yang berakibat fatal terjadi pada susunan saraf pusat (ensefalopati Wernicke) dengan adanya nistagmus, diplopia, perubahan mental.

PENATALAKSANAAN
Pengobatan yang baik pada emesis gravidarum dapat mencegah hiperemesis gravidarum. Dalam keadaan muntah berlebih dan dehidrasi ringan emesis gravidarum sebaiknya dirawat sehingga dapat mencegah terjadinya hiperemesis Gravidarum Konsep pengobatan yang diberikan yaitu :
1.       Isolasi dan pengobatan psikologis
§  Dengan melakukan isolasi di ruangan sudah dapat meringankan wanita hamil karena perubahan suasana rumah tangga .
  • Dengan memeberi konseling informasi dan edukasi (KIE) tentang kehamilan kepada ibu-ibu dengan maksud menghilangkan faktor psikis rasa takut.
  • Memberi informasi tentang diit ibu hamil denagn makan tidak sekaligus banyak tetapi dam pori yang sedikit namun sering.
  • Jangan tiba-tiba berdiri waktu bangun pagi, karena akan membuat ibu pusing, mual dan muntah
2.       Pemberian cairan pengganti
Dalam keadaan darurat dapat diberikan cairan pengganti sehingga keadaan dihidrasi dapat diatasi.
  • Cairan pengganti yang dapat diberikan adalah glukosa 5% sampai 10%.
  • Dalam cairan dapat ditambah vitamin C, B kompleks atau kalium yang diperlukan untuk kelancaran metabolisme
Selama pemberian caiaran harus dapat diperhatikan tentang keseimbangan cairan yang masuk dan keluar, nadi, tekanan darah, suhu dan pernafasan. Lancarnya pengeluaran urin memberikan petunjuk bahwa keadaan ibu berangsur-angsur membaik.
3.       Obat yang dapat diberikan
Memberi obat pada hiperemesis gravidarum sebaiknya berkalaborasi dengan dokter, sehingga dapat dipilih obat-obatan yang tidak bersifat teratogenik (dapat menyebabkan kelainan kongenital-cacat bawaan bayi)
Komponen yang dapat diberikan :
a.     Sadativa ringan
§ Phenobarbital (luminal) 30 mgr
§ Valium
b.    Anti alergi
§ Antihistamin
§ Dramamin
§ Avopreg
c.     Vitamin
4.       Menghentikan kehamilan
Pada beberapa kasus, pengobatan hiperemesis gravidarum tidak berhasil malah menjadi kemunduran dan keadaan semakin menurun sehingga diperlukan pertimbangan untuk mengakhiri kehamilan. Keadaan yang memerlukan pertimbangan yaitu :
  1. Gangguan jiwa
  2. Ganggaun penglihatan
  3. Gangguan faal
KESIMPULAN
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan pada wanita hamil sampai menggangu aktivitas sehari-hari karena keadaan umum menjadi buruk, karena terjadi dehidrasi.
Faktor predeposisi  dan factor lain penyebab Hiperemesis Gravidarum:
  • Faktor-faktor predeposisi seperti primigravida, molahidatidosa, dan kehamilan ganda akibat peningkatan kadar HCG
  • Faktor organik
  • Faktor psikologik
  • Faktor endokrin
Komplikasi  mual dan muntah yang terus  menerus dapat mengakibatkan :
·         Asetosis
·         Hemokonsentrasi
·         Kerusakan hati yang parah
·         Perdarahan gastro intestinal


Tingakatan hiperemesis gravidarum menurut gejala :
  • Tingkat I = Ringan
  • Tingkat II = Sedang
  • Tingkat III = Berat
Konsep pengobatan hiperemesis gravidarum :
  • Isolasi dan pengobatan psikologis
  • Pemberian cairan pengganti
  • Pemberian obat; Sadativaringan, anti alergi, anti mual-muntah dan Vitamin
  • Menghentikan kehamilan
Pada kasus hiperemesis gravidarum khusus bidan sebaiknya segera merujuk penderita disertai dengan konsultasi dokter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar