Hand Out Hiperemesis Gravidarum
MATAKULIAH
: ASKEB IV ( PATOLOGI)
TOPIK :
PENYULIT KEHAMILAN PADA TRIMESTER I
SUB TOPIK
: HIPEREMESIS GRAVIDARUM
WAKTU : 30
Menit
OBYEKTIF
PRILAKU SISWA
Setelah
topik ini dibahas mahasiswa mampu :
- Menjelaskan pengertian Hiperemesis
Gravidarum dengan benar
- Menjelaskan etiologi
hiperemesis gravidarum dengan benar
- Membedakan tingkatan dari
Hiperemesis Gravidarum dilihat dari gejala yang timbul dengan benar
- Melaksanakan asuhan kebidanan
pada ibu hamil dengan Hiperemesis dengan benar
REFRENSI
- Universitas Padjadjran ,
Fakultas kedokteran. 2003. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi,
EGC, Jakarta P. 64
- Mochtar, Rustam. 1999. Sinopsis
Obstetri, EGC, Jakarta, Bab VII. P 195
- Manuaba, Ida bagus.1999.Ilmu Kebidanan
Penyakit kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan, EGC,
Jakarta, Bab 5. P 207
Emesis
garavidarum (mual dan muntah) pada kehamilan trimester I sering terjadi pada
ibu hamil, sebagian besar dapat diatasi, Tetepi ada sebagia ibu hamil tidak
dapat mengatasi mual-muntah dan mengalami Hiperemesis Gravidarum yang
berkelanjutan sehingga mengangu kehidupan sehari-hari dan menimbulkan
kekurangan cairan dan tergangunya keseimbangan elektrolit.
Mual
dan muntah berlebihan menyebabkan cairan tubuh makin berkurang, sehingga darah
menjadi kental (hemokonsentrasi) yang dapat melambatkan sirkulasi darah yang
berarti konsumsi O2 dan makanan ke jaringan berkurang.
Kekurangan makannan dan O2 kejaringan akan minimbulkan
kerusakan jaringan yang dapat menambah berat keadaan janin dan wanita hamil
sehingga memerlukan penanganan yang serius.
Hand
out pada topik ini membahas bagaimana langkah-langkah yang harus dilakukan
bidan untuk mendeteksi sedini mungkin tanda- tanda dan gejala yang terjadi pada
ibu hamil yang mengalami Hiperemesis Gravidarum sehingga pada akhirnya mampu
untuk menentukan tindakan yang dilakukan dengan tepat sehubungan dengan tanda
dan gejala tersebut.
Yang
akan dibahas pada handout ini antara lain :
- Pengertian hiperemesis
garavidarum
- Etiologi hiperemesis gravidarum
- Patofisiologi hiperemesis
garavidarum
- Tingkatan hiperemesis
garvidarum dilihat dari gejala yang ditimbulkan
- Penatalaksanaan hiperemesis
garvidarum
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
PENGERTIAN
Mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil sampai
menggangu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya menjadi buruk, karena
terjadi dehidrasi. (Mochtar, Rustam, 1999)
Hiperemesis
gravidarum adalah mual-muntah berlebihan segga menimbulkan gangguan
aktivitassehari-hari dan bahkan membahayakan hidupnya.
(Manuaba, 2001)
ETIOLOGI
- Sering terjadi pada
primigravida, Molahidatidosa, dan kehamilan ganda akibat peningkatan kadar
HCG
- Faktor organik, karena masuknya
vili khohoriales dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik
- Faktor psikologis: Keretakan
rumah tangga, kehilangan pekerjaan, rasa takut terhadap kehamilan dan
persalinan, takut memikul tanggung jawab dan sebagainya
- Faktor endokrin lainnya:
hiperteoid, diabetes dll
Patofisiologi
Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil muda bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik.
Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil muda bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik.
1. Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat
dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang
tidak sempurna terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton – asetik,
asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah.
2. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan karena muntah
menyebabkan dehidrasi sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang.
Natrium dan khlorida darah dan khlorida air kemih turun. Selain itu juga dapat
menyebabkan hemokonsentrasi sehingga aliran darah ke jaringan berkurang
3. Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya
ekskresi lewat ginjal menambah frekuensi muntah – muntah lebih banyak, dapat
merusak hati dan terjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan
4. Selain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat
terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung (Sindroma
Mallory-Weiss) dengan akibat perdarahan gastro intestinal.
GEJALA DAN TINGKAT
Batasan
mual dan muntah berapa banyak tidak ada kesepakatan. Akan tetapi apabila
keadaan umum ibu terpengaruh dianggap sebagai hiperemesis
- Hiperemesis Gravidarum Tingkat
I = Ringan
Mual muntah terus menerus menyebabkan penderita lemah, tidak
mau makan, berat badan turun dan nyeri pada epigastrium, denyut nadi meningkat,
tekanan darah turun, turgor kulit kurang, lidah kering dan mata cekung.
- Heperemesis Gravidarum Tingkat
II = Sedang
Mual dan muntah yang hebat menyebabkan keadaan umum
penderita lebih parah, lemah apatis turgor kulit mulai jelek, lidah kering dan
kotor, nadi kecil dan cepat, suhu badan naik (dehidrasi), ikterus ringan, berat
badan turun, mata cekung, tensi turun, hemokonsentrasi, oliguri dan konstipasi,
dapat juga terjadi asetonuria dan nafas keluar bau aseton.
- Hiperemesis Gravidarum Tingat
III = Berat
Keadaan umum buruk , kesadaran sangat menurun, samnolen
sampai koma, nadi kecil, halus dan cepat, dehidrasi hebat, suhu badan naik, dan
tensi turun sekali, ikterus. Komplikasi yang berakibat fatal terjadi pada
susunan saraf pusat (ensefalopati Wernicke) dengan adanya nistagmus, diplopia,
perubahan mental.
PENATALAKSANAAN
Pengobatan
yang baik pada emesis gravidarum dapat mencegah hiperemesis gravidarum. Dalam
keadaan muntah berlebih dan dehidrasi ringan emesis gravidarum sebaiknya
dirawat sehingga dapat mencegah terjadinya hiperemesis Gravidarum Konsep
pengobatan yang diberikan yaitu :
1. Isolasi dan pengobatan psikologis
§ Dengan melakukan isolasi di ruangan
sudah dapat meringankan wanita hamil karena perubahan suasana rumah tangga .
- Dengan memeberi konseling
informasi dan edukasi (KIE) tentang kehamilan kepada ibu-ibu dengan maksud
menghilangkan faktor psikis rasa takut.
- Memberi informasi tentang diit
ibu hamil denagn makan tidak sekaligus banyak tetapi dam pori yang sedikit
namun sering.
- Jangan tiba-tiba berdiri waktu
bangun pagi, karena akan membuat ibu pusing, mual dan muntah
2. Pemberian cairan pengganti
Dalam keadaan darurat dapat diberikan cairan pengganti
sehingga keadaan dihidrasi dapat diatasi.
- Cairan
pengganti yang dapat diberikan adalah glukosa 5% sampai 10%.
- Dalam
cairan dapat ditambah vitamin C, B kompleks atau kalium yang diperlukan
untuk kelancaran metabolisme
Selama pemberian caiaran harus dapat diperhatikan tentang
keseimbangan cairan yang masuk dan keluar, nadi, tekanan darah, suhu dan
pernafasan. Lancarnya pengeluaran urin memberikan petunjuk bahwa keadaan ibu
berangsur-angsur membaik.
3. Obat yang dapat diberikan
Memberi obat pada hiperemesis gravidarum sebaiknya
berkalaborasi dengan dokter, sehingga dapat dipilih obat-obatan yang tidak
bersifat teratogenik (dapat menyebabkan kelainan kongenital-cacat bawaan bayi)
Komponen yang dapat diberikan :
a. Sadativa ringan
§ Phenobarbital (luminal) 30 mgr
§ Valium
b. Anti alergi
§ Antihistamin
§ Dramamin
§ Avopreg
c. Vitamin
4. Menghentikan kehamilan
Pada beberapa kasus, pengobatan hiperemesis gravidarum tidak
berhasil malah menjadi kemunduran dan keadaan semakin menurun sehingga
diperlukan pertimbangan untuk mengakhiri kehamilan. Keadaan yang memerlukan
pertimbangan yaitu :
- Gangguan
jiwa
- Ganggaun
penglihatan
- Gangguan
faal
KESIMPULAN
Hiperemesis
gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan pada wanita hamil sampai
menggangu aktivitas sehari-hari karena keadaan umum menjadi buruk, karena
terjadi dehidrasi.
Faktor
predeposisi dan factor lain penyebab
Hiperemesis Gravidarum:
- Faktor-faktor
predeposisi seperti primigravida, molahidatidosa, dan kehamilan ganda akibat
peningkatan kadar HCG
- Faktor
organik
- Faktor
psikologik
- Faktor
endokrin
Komplikasi
mual dan muntah yang terus menerus dapat mengakibatkan :
·
Asetosis
·
Hemokonsentrasi
·
Kerusakan
hati yang parah
·
Perdarahan
gastro intestinal
Tingakatan
hiperemesis gravidarum menurut gejala :
- Tingkat
I = Ringan
- Tingkat
II = Sedang
- Tingkat
III = Berat
Konsep
pengobatan hiperemesis gravidarum :
- Isolasi
dan pengobatan psikologis
- Pemberian
cairan pengganti
- Pemberian
obat; Sadativaringan, anti alergi, anti mual-muntah dan Vitamin
- Menghentikan
kehamilan
Pada
kasus hiperemesis gravidarum khusus bidan sebaiknya segera merujuk penderita
disertai dengan konsultasi dokter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar